KuninganSatu.com,- Langkah Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) mulai menunjukkan hasil nyata. Jumat sore (16/05), Bupati Dian bertemu langsung dengan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, untuk membahas dan menyepakati kenaikan kompensasi air yang selama ini menjadi salah satu sumber pemasukan bagi Kabupaten Kuningan.
Pertemuan itu berlangsung di Bandung, usai keduanya menghadiri agenda bersama Gubernur Jawa Barat di Gedung Pakuan. Turut mendampingi Bupati Dian, antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Deden Kurniawan, Kepala Bappenda Guruh Irawan Zulkarnaen, dan Direktur PAM Tirta Kamuning Ukas Suharfaputera.
Hasilnya cukup menggembirakan: kompensasi air yang semula senilai Rp5,041 miliar kini naik menjadi Rp7,15 miliar. Artinya, ada tambahan sekitar Rp2,1 miliar dengan kenaikan hampir 40 persen yang tentu sangat berarti bagi Kuningan.
“Alhamdulillah, setelah tertunda selama tiga tahun, akhirnya kesepakatan ini tercapai juga. Ini buah dari kegigihan dan niat kuat kami untuk membawa Kuningan lebih baik,” ujar Bupati Dian dengan mata berkaca-kaca usai pertemuan.
Menurutnya, perjuangan ini bukan hal yang mudah. Sejak kerja sama kompensasi air berakhir di tahun 2021, berbagai upaya negosiasi dilakukan, namun selalu menemui jalan buntu. Barulah di tahun ini, melalui pendekatan yang lebih intens dan komunikasi yang lebih terbuka, kesepakatan bisa diraih.
“Kelelahan kami terbayar sudah. Hari ini, saya dan Wali Kota Cirebon menyepakati sesuatu yang sangat penting untuk keberlangsungan keuangan daerah,” ungkapnya.
Kondisi keuangan Pemkab Kuningan saat ini memang belum sepenuhnya pulih. Maka dari itu, Bupati Dian terus mencari terobosan mulai dari mengakses bantuan pusat, menjalin komunikasi dengan kementerian dan lembaga, hingga menggali potensi yang ada di daerah.
“Kenaikan ini sangat berarti. Untuk Kuningan, tambahan Rp2,1 miliar adalah angka yang besar. Tapi kita tidak akan berhenti di sini. Ke depan, saya akan memanfaatkan aset daerah yang masih menganggur, mengembangkan potensi bisnis daerah, dan mengupayakan berbagai strategi lainnya,” jelasnya.
Bupati Dian juga mengajak seluruh jajaran ASN dan masyarakat Kuningan untuk mendukung langkah-langkah ini. Ia percaya, dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, Kuningan bisa keluar dari keterbatasan fiskal dan melaju menuju pembangunan yang lebih baik.
(red)
