Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Kuningan Peringkat ke-14 se-Jawa Barat, Urutan ke-7 di Kategori “Maju”

Redaksi
Jumat, 20 Juni 2025
Last Updated 2025-06-20T01:23:20Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini


KuninganSatu.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis hasil pemeringkatan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Provinsi Jawa Barat tahun 2024 berdasarkan pembaruan data per 11 Maret 2025. Dalam laporan tersebut, Kota Bandung menempati posisi tertinggi dengan skor 4,26, sementara Kabupaten Indramayu berada di peringkat paling bawah dengan skor 3,34.

Pemeringkatan IDSD ini mengukur sejauh mana suatu daerah mampu mengelola potensi dan sumber dayanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat daya saing. Skor tersebut dibagi dalam empat kategori: Sangat Maju, Maju, Berkembang, dan Tertinggal.

Kota-Kota Besar Mendominasi Kategori "Sangat Maju"

Lima kota masuk kategori “Sangat Maju” dengan skor di atas 4,0. Selain Kota Bandung, posisi berikutnya diisi oleh:

Kota Bogor (4,17)

Kota Depok (4,16)

Kota Bekasi (4,09)

Kota Tasikmalaya (3,96)

Kelima kota ini memperlihatkan konsistensi dalam pembangunan infrastruktur, tata kelola pemerintahan, inovasi, serta kualitas sumber daya manusia.


Daerah "Maju" Didominasi Kabupaten

Sebanyak 14 daerah masuk kategori “Maju” dengan skor antara 3,8 hingga 3,95. Di antaranya adalah Kabupaten Sumedang (3,92), Kota Cimahi (3,86), Kabupaten Bandung (3,86), serta Kabupaten Kuningan yang mencatat skor 3,82, setara dengan Kabupaten Bogor dan sedikit di atas Kabupaten Cirebon dan Garut (masing-masing 3,80).


Kuningan Masuk Kategori "Maju", Tapi Belum Menonjol

Kabupaten Kuningan patut berbangga karena berhasil masuk dalam kelompok daerah dengan kategori “Maju” versi IDSD 2024. Dengan skor 3,82, Kuningan berada di peringkat ke-14 dari total 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, atau posisi ke-7 di antara daerah berstatus kabupaten. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas tata kelola pembangunan, meskipun belum menempatkan Kuningan dalam deretan daerah unggulan.

Capaian ini menjadi indikator positif di tengah tantangan pembangunan yang dihadapi daerah pegunungan seperti Kuningan. Namun demikian, Pemkab Kuningan diharapkan tidak berpuas diri. Masih terdapat ruang besar untuk peningkatan dalam aspek pelayanan publik, inovasi, keterbukaan informasi, dan digitalisasi layanan pemerintahan.

Selain itu, dengan skor yang tidak jauh dari batas bawah kategori “Maju”, terdapat risiko bagi Kuningan untuk tergeser jika tidak ada upaya perbaikan yang konsisten di tahun-tahun berikutnya. Optimalisasi potensi wisata, pertanian berkelanjutan, serta reformasi birokrasi dinilai menjadi aspek yang dapat mendorong peningkatan daya saing secara signifikan.


Masih Banyak Daerah Dalam Kategori "Berkembang"

Sebanyak 11 daerah masih berada pada kategori “Berkembang” dengan skor antara 3,5 hingga 3,72. Kabupaten Ciamis (3,72), Cianjur (3,69), Subang dan Majalengka (masing-masing 3,68), serta Pangandaran (3,65) termasuk dalam kelompok ini. Banding Barat, Purwakarta, Karawang, hingga Kabupaten Sukabumi juga tercatat belum mampu masuk ke kategori “Maju”.


Dua Daerah Masuk Kategori "Tertinggal"

Kategori paling rendah yaitu “Tertinggal” ditempati oleh dua kabupaten:

Kabupaten Tasikmalaya (3,44)

Kabupaten Indramayu (3,34)

Skor ini menunjukkan perlunya perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun pusat untuk mempercepat peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta pembangunan infrastruktur dan ekonomi di wilayah tersebut.


Pemerataan Pembangunan Masih Jadi PR

Hasil IDSD ini menggambarkan bahwa kesenjangan pembangunan antar wilayah di Jawa Barat masih cukup tinggi. Kota/kabupaten yang merupakan pusat industri dan pendidikan cenderung memiliki daya saing tinggi, sementara daerah yang lebih rural atau agraris relatif tertinggal.


Laporan ini diharapkan menjadi rujukan strategis bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang berbasis data objektif. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas kebijakan publik berdasarkan capaian daya saing masing-masing wilayah.


Sumber: BRIN – Update IDSD 2024, dirilis 11 Maret 2025.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl