Wisata, Kuningansatu.com - Liburan pertengahan tahun 2025 membawa berkah bagi sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Destinasi wisata di kaki Gunung Ciremai ini kembali dipadati wisatawan lokal maupun luar daerah. Dari danau, curug, situs sejarah, hingga taman tematik modern, Kuningan menghadirkan pilihan berlibur yang lengkap dan beragam.
Berbagai lokasi wisata unggulan menunjukkan lonjakan pengunjung signifikan. Pemerintah daerah mencatat, sejumlah objek seperti Waduk Darma dan Kebun Raya Kuningan mengalami peningkatan kunjungan lebih dari 25 persen dibanding periode libur tahun lalu. Berikut ini daftar destinasi wisata yang paling populer di liburan kali ini:
1. Pemandian Cibulan: Legenda Ikan Dewa yang Tak Pernah Sepi
Pemandian Cibulan terletak di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, dan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan yang masih eksis hingga kini. Kolam-kolam alami di sini berasal dari mata air pegunungan yang sangat jernih dan menyegarkan. Daya tarik utamanya adalah kehadiran ikan keramat yang disebut "ikan dewa", dipercaya masyarakat sebagai makhluk penjaga yang tak boleh diganggu apalagi ditangkap.
Selain berenang, pengunjung dapat menikmati suasana hutan kecil di sekitar area pemandian atau berfoto dengan latar air sebening kristal. Tiket masuk tergolong terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Fasilitas umum pun cukup memadai, menjadikan Cibulan sebagai tempat favorit bagi keluarga yang ingin menikmati akhir pekan di alam terbuka.
2. Waduk Darma: Panorama Danau dan Gunung dalam Satu Bingkai
Waduk Darma di Kecamatan Darma menawarkan lanskap luar biasa dengan kombinasi air dan pegunungan. Waduk seluas 425 hektar ini menjadi primadona wisata air, lengkap dengan layanan perahu keliling, pemancingan, dan jalur bersepeda di sekeliling bendungan. Suasana sejuk dan luasnya areal membuat tempat ini nyaman dikunjungi oleh rombongan besar maupun wisatawan individu.
Tahun ini, Waduk Darma mencatat lebih dari 140.000 pengunjung dalam kurun enam bulan, menjadikannya destinasi dengan trafik tertinggi. Tiket masuk sekitar Rp35.000 per orang, dengan banyak titik foto yang instagramable. Pemerintah daerah juga terus menambah fasilitas pendukung seperti foodcourt dan area camping untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
3. Woodland Kuningan: Taman Rekreasi Alam untuk Keluarga
Berada di kaki Gunung Ciremai, Woodland Kuningan menyuguhkan sensasi bermain di tengah hutan pinus. Daya tarik utama tempat ini adalah wahana outdoor seperti flying fox, seluncuran pelangi, jembatan tali, dan sepeda gantung. Suasana alami dan udara sejuk menjadikan Woodland sebagai tempat ideal untuk rekreasi keluarga atau kegiatan outbound pelajar.
Dengan tiket masuk Rp15.000–20.000, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang aman dan edukatif. Anak-anak bisa belajar mencintai alam sambil bermain, sementara orang dewasa bisa bersantai di gazebo-gazebo kayu yang tersedia. Keberadaan kafe dan tempat ibadah juga membuat lokasi ini ramah untuk pengunjung dari semua kalangan.
4. Kebun Raya Kuningan: Surga Botani di Kaki Ciremai
Kebun Raya Kuningan yang membentang di kawasan Padabeunghar, Pasawahan, menawarkan pengalaman wisata edukatif dan ekologis. Dengan luas 156 hektar, tempat ini menjadi kebun raya terbesar ketiga di Indonesia. Ribuan koleksi flora dari berbagai daerah ditata rapi di area konservasi terbuka, dilengkapi jalur trekking dan titik observasi.
Pengunjung dapat menjelajah zona-zona tematik, mulai dari tanaman obat hingga tanaman langka endemik Ciremai. Selain edukatif, lokasi ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau sesi fotografi. Tidak sedikit komunitas pecinta alam hingga pelajar yang menjadikan tempat ini lokasi studi lapangan atau konservasi.
5. Palutungan: Camping dan Pendakian dengan Nuansa Sejuk
Palutungan merupakan gerbang utama pendakian Gunung Ciremai dan menjadi magnet bagi pecinta alam. Berada di ketinggian lebih dari 1.100 mdpl, kawasan ini menyuguhkan udara dingin dan rimbunan hutan pinus yang asri. Tak hanya pendaki, Palutungan juga ramai dikunjungi wisatawan keluarga yang ingin camping santai atau sekadar piknik.
Salah satu daya tarik di area ini adalah Curug Ciputri, air terjun alami dengan jalur trekking ringan. Area camping yang luas, toilet bersih, dan warung kopi membuat pengalaman menginap di alam terbuka tetap nyaman. Pemerintah daerah juga terus melakukan penataan infrastruktur untuk menjadikan Palutungan sebagai wisata alam berkelanjutan.
6. Telaga Biru Cicerem dan Telaga Remis: Permata Air Jernih Kuningan
Telaga Biru Cicerem terkenal karena warna airnya yang toska cerah dan bening, sering dijuluki "danau kaca" oleh wisatawan. Pengunjung bisa melihat ikan-ikan besar berenang bebas di dasar telaga. Banyak anak muda datang ke sini untuk berswafoto di ayunan terapung atau naik perahu kecil.
Sementara itu, Telaga Remis yang berada tak jauh dari Cicerem menawarkan ketenangan khas danau pegunungan. Suasana sejuk dan rindang menjadikan telaga ini favorit untuk piknik keluarga atau pasangan. HTM kedua telaga ini masih tergolong murah, rata-rata Rp10.000–15.000, dengan parkir luas dan warung makanan tersedia di sekitar area wisata.
7. Curug Sidomba dan Curug Bangkong: Air Terjun Sejuk untuk Healing
Curug Sidomba dikenal sebagai curug edukatif karena dilengkapi dengan taman satwa mini, jembatan gantung, dan tempat ibadah yang tertata. Lokasinya mudah diakses dan cocok untuk anak-anak maupun lansia. Debit airnya yang stabil membuat pengunjung bisa bermain air dengan aman sepanjang tahun.
Sementara itu, Curug Bangkong yang lebih alami menawarkan panorama air terjun tinggi di tengah hutan. Tidak banyak bangunan buatan, justru itulah daya tariknya. Pengunjung harus melewati jalur trekking ringan untuk sampai ke lokasi, cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan petualangan alam.
8. Gedung Perundingan Linggarjati: Wisata Sejarah Bernilai Tinggi
Gedung ini menjadi saksi bisu perundingan antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1946. Terletak di Linggarjati, Cilimus, bangunan ini kini difungsikan sebagai museum sejarah yang dilengkapi diorama dan pemandu wisata. Setiap ruang dalam gedung ini mempertahankan desain aslinya, memberikan nuansa autentik masa revolusi.
Selain menjadi destinasi edukasi sejarah, kawasan sekitar juga sudah ditata ramah wisata. Ada taman, area bermain, serta kafe tematik yang mendukung kenyamanan pengunjung. Wisata ke Gedung Linggarjati sangat direkomendasikan untuk keluarga dan pelajar yang ingin belajar sejarah langsung dari lokasi aslinya.
9. Arunika Garden: Jepang Rasa Kuningan
Ingin ke Jepang tanpa harus naik pesawat? Arunika Garden menyajikan atmosfer taman sakura lengkap dengan jembatan merah dan spot ala Kyoto. Lokasi ini menjadi favorit para penggemar fotografi karena banyaknya sudut foto yang instagramable, terutama skywalk yang menghadap ke area sawah terbuka.
Uniknya, tempat ini juga menyediakan layanan sewa kimono dan sesi foto profesional. Tidak heran bila banyak pasangan menjadikan tempat ini lokasi prewedding. Arunika menjadi contoh sukses integrasi antara taman tematik, ekonomi kreatif, dan budaya visual, sekaligus menjadi bukti bahwa wisata Kuningan terus berinovasi.
Dorong Industri Kreatif
Menyambut tingginya antusiasme wisatawan, Pemerintah Kabupaten Kuningan mendorong pengembangan industri film pendek bertema pariwisata. Festival film lokal kini rutin digelar sebagai bagian dari strategi promosi destinasi. Targetnya, Kuningan tidak hanya dikenal lewat baliho dan brosur, tapi juga lewat visual kreatif yang menyentuh emosi wisatawan.
Dengan kekayaan potensi alam, sejarah, dan kreativitas yang terus berkembang, Kabupaten Kuningan siap menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat di masa depan. Liburan kali ini bukan sekadar pelesiran, tapi juga pengalaman yang meninggalkan jejak kenangan.
(red)
