Cilimus, KuninganSatu.com - Ada yang istimewa di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cilimus pada Selasa (18/6/2025). Di bawah langit pagi yang teduh, tiga pasang calon pengantin menanam pohon bersama, bukan sekadar menanam bibit kehidupan baru, tetapi juga menanam harapan dan cinta yang akan tumbuh seiring waktu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Ekoteologi yang digagas oleh Kementerian Agama RI yakni sebuah gerakan yang menyatukan nilai-nilai spiritual dengan cinta lingkungan. Disaksikan langsung oleh Kepala KUA Cilimus, Kyai Jajang Ahmad Zarkasih, dan jajaran staf, momen penanaman pohon menjadi simbol kuat bahwa cinta tak hanya tumbuh di antara dua insan, tetapi juga terhadap bumi yang akan mereka huni bersama.
“Pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua hati, tapi juga membangun rumah tangga yang peduli pada alam. Ini adalah tanggung jawab suci kita sebagai manusia,” ujar Kyai Jajang dengan lembut, seraya tersenyum melihat para catin menggenggam bibit pohon dengan hati-hati, seolah tengah memeluk masa depan mereka sendiri.
Usai menanam pohon, ketiga pasangan melanjutkan dengan Bimbingan Perkawinan (Bimwin), yang tak hanya memberi mereka bekal tentang hak dan kewajiban dalam rumah tangga, tapi juga pentingnya komunikasi, manajemen konflik, dan nilai-nilai sakinah, mawaddah, wa rahmah.
“Semoga setiap pohon yang tumbuh, menjadi saksi cinta mereka yang terus bersemi. Dan semoga cinta itu juga menjelma menjadi aksi nyata untuk menjaga alam,” tambah Kyai Jajang.
Program Ekoteologi sendiri hadir sebagai jembatan antara keimanan dan kepedulian ekologis. Harapannya, pasangan yang lahir dari proses ini tidak hanya kuat dalam iman, tapi juga lembut terhadap semesta.
Dan di Cilimus, pada hari itu, cinta benar-benar tumbuh dari hati, untuk bumi.
(red)