KuninganSatu.com,- Menanggapi informasi publik yang beredar terkait kerusakan pada bangunan irigasi di Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Pemerintah Desa Kaduagung bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menyampaikan klarifikasi resmi guna memberikan informasi yang lebih utuh kepada masyarakat.
Bangunan irigasi tersebut merupakan bagian dari program irigasi perpompaan yang dibiayai melalui anggaran APBN Tahun 2024, dengan pelaksanaan secara swakelola oleh kelompok tani setempat. Pembangunan selesai pada akhir tahun lalu dan difungsikan untuk mendukung pengairan lahan pertanian warga.
Kepala Desa Kaduagung, Ruhayat menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir.
“Kerusakan bukan disebabkan oleh kesalahan dalam pelaksanaan proyek, tetapi karena faktor alam. Hujan deras yang terus menerus menyebabkan pergeseran tanah di sekitar bangunan, yang akhirnya berdampak pada konstruksi saluran,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan proyek telah mengikuti pedoman teknis yang berlaku serta diawasi oleh instansi terkait.
“Pekerjaan dilakukan secara swakelola oleh kelompok masyarakat, dan kami pastikan prosesnya telah sesuai dengan ketentuan. Saat ini warga juga sudah melakukan perbaikan secara gotong royong,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan melalui pernyataan Rohendi, SP, yang telah melakukan pengecekan ke lokasi.
“Ya, itu ada pergeseran lahan akibat hujan deras. Bangunan tersebut memang dikerjakan oleh masyarakat secara swakelola dan saya sudah cek langsung ke lokasi, yang memang cukup jauh. Karena itu masih menjadi tanggung jawab kelompok tani, maka perbaikannya dilakukan kembali secara swakelola atau gotong royong,” jelas Rohendi.
Ia juga menegaskan bahwa perbaikan sudah dilakukan, dan diharapkan segera bisa dimaanfaatkan kembali oleh para petani.
“Sekarang sudah diperbaiki, dan mudah-mudahan segera bisa dimanfaatkan kembali, karena pembangunan bak ini harus bermanfaat pada saat digunakan,” ujarnya.
Pemerintah Desa dan Dinas terkait menyatakan bahwa mereka terbuka terhadap proses pengawasan, dan berharap program-program pembangunan ke depan tetap mendapat dukungan dari masyarakat, terutama dalam pelaksanaannya yang berbasis partisipasi warga.
(red)
