masukkan script iklan disini
Windusengkahan, KuninganSatu.com - Perjalanan tim layangan tradisional Kabupaten Kuningan di ajang seleksi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) harus terhenti di babak perempat final. Meski begitu, semangat juang dan performa apik yang ditunjukkan para atlet layangan Pelangi Kuningan patut mendapat apresiasi.
Sebanyak delapan atlet terbaik diturunkan mewakili Kabupaten Kuningan dalam seleksi tingkat Provinsi Jawa Barat tersebut. Mereka adalah Aris Suwanto, Yaya Sunarya, Nunu Nurhidayat, Muhajar, Dani Herdiyana, Taufik Hidayat, Denny Rianto, dan Helmi Suhaemi. Sejak babak penyisihan, tim Pelangi Kuningan tampil solid dan mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.
Sayangnya, langkah mereka harus terhenti di babak perempat final. Meski gagal melangkah ke babak final, perjuangan para pelayang Kuningan tetap menuai pujian.
“Meski belum berhasil lolos ke babak final, anak-anak sudah menunjukkan semangat luar biasa. Ini jadi pengalaman berharga dan modal penting untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” ujar Denny Rianto, Ketua Pelangi Kabupaten Kuningan, saat ditemui, Selasa (10/6/2025).
Tak ingin semangat itu padam, Pelangi Kuningan langsung tancap gas dengan menggelar Turnamen Layangan Aduan U-15 tingkat Kecamatan Kuningan. Ajang ini berlangsung meriah di Lapangan Bola Kelurahan Windusengkahan, Minggu (8/6/2025), dan diikuti 64 pelayang muda dari 17 desa dan kelurahan.
Turnamen tersebut sukses menyedot perhatian warga sekitar, terutama para pecinta olahraga layangan yang datang memberikan dukungan. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan CV Mokaha Adventure serta kerja sama erat dengan Pelangi Kuningan.
Dari ajang ini, tiga pelayang muda berhasil keluar sebagai juara:
Juara I: Rendy (Club Grab KF)
Juara II: Aditya (Club JS)
Juara III: Kevin (Club HR)
Selain piala tetap dan piagam penghargaan, para pemenang juga mendapat uang pembinaan serta masing-masing 10 buah layangan.
Denny menambahkan, olahraga layangan kini bukan sekadar permainan tradisional, melainkan sudah menjadi cabang olahraga yang digemari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Alhamdulillah, turnamen berjalan lancar dan mendapat antusiasme luar biasa dari masyarakat. Saat ini tercatat ada 32 klub pelayang dengan lebih dari 500 anggota aktif di Kabupaten Kuningan. Kami optimistis, dari turnamen-turnamen seperti ini akan lahir pelayang-pelayang andal yang bisa mengharumkan nama Kuningan, bahkan hingga tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.
Olahraga layangan sendiri kini semakin populer, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat ASEAN dan dunia. Potensi besar ini diharapkan bisa terus dimaksimalkan lewat pembinaan berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak.
(red)
