Fauzan: Kuningan Butuh Pemimpin, Bukan Follower!
0 menit baca
KuninganSatu.com - Baru saja melewati usia 100 hari kerja, namun pasangan bupati dan wakil bupati Kabupaten Kuningan selalu menjadi trending topic atas setiap kebijakan yang diambilnya. Masih hangat dibicarakan terkait isu mutasi dan rotasi pejabat daerah, dari isu kebocoran nama hingga muatan politis, kini muncul kembali perihal sosok pilihan Pasangan Dirahmati dalam mengisi kekosongan Sekertaris Daerah di Kuningan.
Diungkap oleh Muhammad Fauzan Ash Shidiqi ketua SARUKUN (Sarjana Urang Kuningan) dalam melihat sepak terjang Dian dan Tuti semasa kampanye hingga saat ini, selalu menggembar-gemborkan bahwa mereka akan mengikuti sepak terjang dan gaya pemerintahan Prabowo-Gibran, dan akan sejalan linier tegak lurus mengikuti setiap program nasional.
“Sebagus-bagusnya follower mengikuti panutannya, tetap saja hanya bisa sebatas berubah pada kulit luarnya saja. Atau, mungkin Dirahmati menjadi follower hanya karena oportunisme saja demi menyelamatkan keuangan daerah, sehingga berharap mendapat bantuan program dari pusat,” sindir Fauzan
Ditanya mengapa muncul sentimen negatif kepada pasangan Dirahmati, Fauzan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki sedikitpun kebencian kepada Dian dan Tuti, bahkan dirinya sangat menghargai sosok Dian dan Tuti sebagai orang nomor satu dan dua di Kabupaten Kuningan.
“Saya hanya ingin mengingatkan kepada Pak Dian dan Bu Tuti, jika ingin meniru Prabowo, tiru sikap kenegarawannya. Dengan begitu, Dirahmati akan dihargai sebagai pemimpin Kabupaten Kuningan, bukan lagi pemimpin kubu pemenang,” jelasnya.
Jika melihat sepak terjang prabowo selama menjabat, meski dikatakan bahwa memiliki darah ordebaru bahkan sempat dituduh akan muncul represifitas, namun kenyataannya selama memimpin Indonesia, Prabowo-Gibran terus berusaha menyatukan semua kubu pasca pemilihan presiden agar tetap rukun dan harmonis.
“Saat ini Dian dan Tuti adalah Ibu dan bapak dari seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan. Jauhkan anasir-anasir politis dari kebijakan yang akan dilakukan, salah satunya dalam menentukan bawahannya jangan hanya memberi kepada yang disukai saja. Berikan kepada mereka yang mampu bekerja, tidak masalah dulu mereka terindikasi memihak siapa, selama bisa bekerja. Itu juga jika benar Dian dan Tuti ingin mengikuti jejak Prabowo-Gibran,” ujar Fauzan
Seperti diketahui hingga saat ini, banyak kebijakan yang menggantung seolah tak tentu arah. Rotasi dan Mutasi pejabat daerah, Sekertaris Daerah Definitif, isue pergantian Direktur BUMD yang merugi hingga Direktur BUMD yang saat ini sudah habis masa jabatan namun terus diperpanjang.
“Jika dalam menyelesaikan sekelumit masalah itu saja, Pasangan Dian dan Tuti masih harus berpikir berbulan-bulan, bagaimana bisa dibandingkan dengann Prabowo Gibran yang berani segera mencopot menterinya yang tidak bekerja bahkan sebelum genap 100 hari kerja,” tutupnya.
(red)