
KuninganSatu.com,- Stereotip mengenai penghasilan terbatas anggota TNI dipatahkan oleh Sersan Satu (Sertu) Agus RA, prajurit aktif yang berdinas di Kabupaten Kuningan. Ia sukses membangun usaha penjualan alat khitan modern dengan omzet mencapai Rp1 miliar per bulan.
Kepada kuningansatu.com, Rabu (21/5/2025) usaha tersebut berawal dari kepekaan Sertu Agus dalam membaca peluang di sektor kesehatan, khususnya praktik sirkumsisi. Ia memasarkan alat khitan modern yang lebih praktis, aman, higienis, serta minim rasa sakit. Inovasi ini menarik perhatian banyak tenaga medis dan masyarakat, hingga produknya tersebar ke berbagai daerah dan mulai dilirik pasar luar negeri.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan bisnis yang inovatif serta pemanfaatan media digital sebagai sarana pemasaran. Disiplin militer yang melekat dalam dirinya juga turut diterapkan dalam manajemen usaha, sehingga ia mampu menyeimbangkan antara tugas sebagai prajurit TNI dan aktivitas kewirausahaan.
Prestasi Sertu Agus menjadi bukti bahwa anggota militer juga memiliki peluang besar untuk berkembang di bidang ekonomi. Dengan strategi yang tepat, keberanian, dan integritas, seorang prajurit pun dapat mencetak prestasi di luar institusi.
Kisahnya menjadi inspirasi bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih kesuksesan. Justru dengan ketekunan dan inovasi, peluang besar dapat diciptakan, bahkan dari sektor yang tidak lazim.
Lebih dari sekadar kisah sukses personal, apa yang dilakukan Sertu Agus menjadi simbol perubahan. Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi banyak prajurit, ia membuktikan bahwa kreativitas dan semangat wirausaha bisa menjadi solusi.
Isu yang diangkat pun lebih luas: pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi anggota militer aktif. Selama ini, peran prajurit lebih banyak dikaitkan dengan tugas pertahanan, padahal mereka juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi di sektor ekonomi, asal diberikan ruang dan pembinaan yang tepat.
Sertu Agus juga memberi pesan penting bagi generasi muda, terutama di daerah: tidak perlu menunggu pensiun untuk mulai berwirausaha, dan latar belakang profesi bukan hambatan untuk sukses. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk belajar, keberanian mengambil risiko, serta komitmen jangka panjang.
Kini, nama Sertu Agus RA mulai dikenal tidak hanya di lingkungan militer, tetapi juga di kalangan pelaku usaha dan komunitas inovator daerah. Ia membuktikan bahwa menjadi TNI bukanlah batasan untuk bermimpi dan berkembang, melainkan pijakan kuat untuk membawa perubahan nyata bagi diri sendiri dan masyarakat.
(red)