Arah Kiblat Bisa Dicek Sendiri di Rumah! Begini Tips dari KUA Ciniru
KuninganSatu.com - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciniru kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan Rashdul Kiblat. Kegiatan edukatif ini digelar di Mushola Al-Falah, Desa Ciniru, dan diikuti oleh tokoh masyarakat, pengurus mushola, serta warga sekitar.
Rashdul Kiblat adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari tepat berada di atas Ka'bah di Kota Mekkah. Saat itu, bayangan benda tegak lurus akan menunjukkan arah kiblat yang akurat. Tahun ini, Rashdul Kiblat terjadi dua kali, yaitu pada 15 dan 16 Juli 2025, bertepatan dengan 19 dan 20 Muharram 1447 H.
Kepala KUA Ciniru, Ahmad Sundayana, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang menyaksikan fenomena alam, namun juga sebagai bentuk dakwah berbasis sains yang memperkuat kualitas ibadah umat Islam.
“Kegiatan Rashdul Kiblat ini tidak sekadar fenomena astronomi, tetapi menjadi sarana pembelajaran dan kesadaran umat Islam dalam menjaga kesempurnaan ibadah,” jelas Ahmad Sundayana.
Ia menekankan pentingnya momen Rashdul Kiblat sebagai ajang verifikasi arah kiblat oleh takmir masjid, mushola, maupun pengelola tempat ibadah lain, tanpa harus bergantung pada alat teknologi canggih. Cukup dengan benda tegak lurus dan pengamatan bayangan pada pukul 16.27 WIB, masyarakat sudah bisa menentukan arah kiblat secara presisi.
Kegiatan Praktik Lapangan Disambut Antusias
Antusiasme warga tampak saat sesi praktik langsung dilakukan. Para peserta memanfaatkan momen Rashdul Kiblat dengan menandai arah bayangan sebagai acuan arah kiblat. Hal ini menjadi pengalaman baru sekaligus pembelajaran nyata bagi masyarakat.
H. Sarwani, salah satu pengurus Mushola Al-Falah, merasa bersyukur atas kehadiran tim KUA dalam kegiatan ini.
“Kami merasa terbantu dengan adanya bimbingan dari KUA. Sekarang kami yakin arah kiblat mushola kami sudah tepat,” ujar H. Sarwani.
Rashdul Kiblat sebagai Tradisi Ilmiah Tahunan
Ahmad Sundayana berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi tradisi ilmiah dan edukatif tahunan yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar agenda seremonial. Ia juga membuka layanan konsultasi dan pendampingan arah kiblat sepanjang tahun bagi masjid atau mushola yang membutuhkan.
“Kami siap memberikan layanan kapan pun. Silakan datang ke KUA atau mengundang kami untuk membantu pengecekan arah kiblat,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, KUA Ciniru ingin menegaskan bahwa peran mereka tidak hanya terbatas pada pelayanan administratif keagamaan, tetapi juga aktif dalam mendampingi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas praktik ibadah.
(roy)