Gerindra Kuningan Memanas, Kritik dan Balasan Bak Pantun Tak Berujung
KuninganSatu.com,- Suasana politik internal Partai Gerindra Kabupaten Kuningan tengah bergejolak. Sebanyak 21 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari berbagai kecamatan menyampaikan penolakan terbuka terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Gerindra Kuningan, Toto Tohari.
Ketua PAC Gerindra Kecamatan Cilimus, Agung Prasetya, menyampaikan keprihatinannya terhadap pola kepemimpinan Toto yang dinilai kurang aspiratif dan jauh dari prinsip-prinsip demokrasi dalam berorganisasi.
“Komunikasi yang lemah dan minimnya pembinaan kepada struktur di tingkat PAC dan ranting membuat semangat kader menurun. Ini berdampak langsung pada citra partai di tengah masyarakat,” ucap Agung, Minggu (25/5/2025).
Menurut Agung, keresahan ini bukan hanya dirasakan di tingkat pengurus PAC, tetapi juga menyentuh para kader hingga simpatisan. Ia menyayangkan kebijakan-kebijakan strategis yang diambil tanpa melibatkan unsur partai secara menyeluruh.
“Banyak aspirasi dari bawah yang tidak direspons, dan ini melemahkan rasa kebersamaan di dalam tubuh partai,” tambahnya.
Agung juga menyinggung soal kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana perjuangan partai, khususnya anggaran yang berkaitan dengan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan dalam Pilkada 2024.
“Dana yang seharusnya bisa memperkuat struktur dan kader di lapangan, tidak terasa manfaatnya. Ini yang membuat kami merasa perlu menyuarakan perubahan,” tuturnya.
Ia pun berharap, Ketua Umum Partai Gerindra bersama jajaran DPD Gerindra Jawa Barat bisa segera mengambil langkah evaluatif demi menjaga soliditas dan nama baik partai di Kuningan.
“Kami tetap setia pada Ketua Umum Prabowo Subianto. Suara ini bukan bentuk pembangkangan, tetapi bentuk cinta kami kepada partai agar tetap berada di jalan perjuangan yang benar,” kata Agung penuh harap.
Plt Ketua DPC Toto Tohari Buka Suara, Siap Klarifikasi dan Tegaskan Komitmen
Sementara itu, Toto Tohari selaku Plt Ketua DPC Gerindra Kuningan tak tinggal diam. Ia membantah keras tudingan yang disampaikan oleh sejumlah Ketua PAC tersebut. Menurutnya, deklarasi penolakan itu tidak mencerminkan sikap seluruh PAC di Kuningan.
“Hanya lima PAC yang memang memiliki SK. Sisanya tidak memiliki legitimasi secara struktural dan hanya ikut-ikutan,” ungkap Toto, Minggu (25/5/2025).
Toto juga menilai ada upaya penggiringan opini yang sengaja disusun oleh pihak-pihak tertentu, bahkan disertai dengan janji-janji pemberian uang.
“Saya sudah mencium gerakan ini sejak lama. Tapi saya percaya, mayoritas kader Gerindra masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan satu komando,” ujarnya.
Terkait isu transparansi dana, Toto menyatakan kesiapannya untuk membuka data secara terbuka kepada siapa pun yang membutuhkan klarifikasi.
“Saya bersama Bupati Kuningan terpilih, siap menjelaskan secara detail dana perjuangan yang kami terima dan bagaimana penggunaannya. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” katanya.
Toto juga menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi dinamika ini, dan tetap berkomitmen menjaga marwah partai.
“Bagi saya, ini hanyalah riak kecil dalam sebuah perjalanan panjang. Tapi saya percaya, dengan dialog dan semangat kebersamaan, semua bisa diredam,” pungkasnya.
(red)