BREAKING NEWS

Waduh! 'Rentenir' dan 'Bangke' Dicoret dari Wilayah Lengkong Gara-Gara Ini!


Lengkong, KuninganSatu.com - Insiden pemukulan terhadap seorang ibu rumah tangga berusia 45 tahun di Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, yang diduga dilakukan oleh oknum kolektor koperasi, memicu reaksi keras dari masyarakat. Kejadian ini menyoroti kembali kerentanan warga, khususnya perempuan, dalam menghadapi praktik jasa keuangan informal seperti rentenir dan bang keliling (bangke) yang kerap menimbulkan tekanan dan ancaman.


Menanggapi situasi tersebut, LSM Penjara Indonesia melalui Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Garawangi menyatakan sikap tegas. Mereka menyuarakan keprihatinan dan mengambil langkah konkret untuk menjaga kondusivitas wilayah, salah satunya dengan memasang spanduk larangan masuk bagi para pelaku usaha keuangan informal di sejumlah titik strategis di Desa Lengkong.


Ketua PAC LSM Penjara Indonesia Garawangi, Toyo, melalui Wakil Ketua Atang Saputra, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk perlindungan nyata terhadap masyarakat pascakejadian kekerasan yang melibatkan warga Dusun Pahing.


“Kejadian ini sudah cukup menjadi alarm. Pemasangan spanduk larangan ini adalah bentuk sikap kami agar pihak-pihak yang selama ini membuat keresahan tidak lagi masuk dan beraktivitas di Desa Lengkong,” tegas Atang, Sabtu (31/5/2025).


Menurutnya, aksi ini bukan hanya respons spontan, melainkan upaya kolektif untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan warga. 


“Kami tidak membenarkan segala bentuk kekerasan, siapa pun pelakunya. Ini adalah langkah untuk menghindari konflik sosial yang lebih besar,” lanjutnya.


Atang juga menambahkan bahwa pihaknya berharap para pelaku usaha keuangan informal yang disebut dalam spanduk dapat memahami dan menghormati keputusan warga.


“Kami ingin semua pihak menyadari bahwa ini adalah demi kebaikan bersama. Kami pun tengah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak di Kecamatan Garawangi untuk mencari solusi terbaik atas persoalan ini,” tandasnya.


Kasus ini menjadi pengingat serius akan perlunya pengawasan terhadap praktik keuangan informal yang kerap menimbulkan ketidakadilan dan kekerasan dalam masyarakat, serta pentingnya solidaritas warga dalam menjaga keamanan lingkungan.


(red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar