
![]() |
Puluhan Dokumen Korban Dugaan Penipuan Umroh gratis |
KuninganSatu.com,- Puluhan warga di Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan Majalengka diduga menjadi korban penipuan seorang pria berinisial AK (52). Di Kuningan, pelaku mengaku sebagai anak buah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sekaligus orang dekat Bupati Kuningan, untuk meyakinkan masyarakat bahwa program umroh gratis yang dijanjikan benar-benar resmi.
Meski program umroh tersebut diklaim gratis, para korban tetap diminta membayar sejumlah uang mulai Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Uang ini dikatakan AK sebagai biaya untuk pengurusan paspor dan pemeriksaan kesehatan. Jumlah korban diperkirakan mencapai puluhan orang dengan kerugian total diduga mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu korban, RS (47), warga Desa Linggasana, mengaku telah menyerahkan Rp5 juta untuk dirinya dan istrinya.
“Saya percaya karena dia bilang ini program dari Pak Prabowo dan dia sendiri anak buah beliau. Dia juga mengaku dekat dengan Bupati Kuningan. Kami memang harus keluarkan uang, katanya untuk paspor dan cek kesehatan,” ujar RS ketika dikonfirmasi kuningansatu.com, Sabtu (24/5/2025).
RS menjelaskan bahwa ia dan istrinya berharap program tersebut bisa menjadi jalan bagi mereka yang selama ini kesulitan untuk menunaikan ibadah umroh.
“Ini bukan soal besar kecilnya uang, tapi harapan untuk bisa berangkat,” tambah RS dengan nada kecewa.
Untuk meyakinkan korban, AK membawa berbagai dokumen resmi berupa formulir pendaftaran dan invoice dari biro perjalanan umroh. Namun, biro perjalanan tersebut membenarkan bahwa dokumen yang digunakan AK telah dimanipulasi. Salah satu perwakilan biro perjalanan mengatakan bahwa AK memang sempat datang dan meminta invoice atas nama calon jamaah, namun dokumen itu disalahgunakan untuk meyakinkan orang lain.
Selain Kuningan dan Cirebon, korban juga berasal dari Majalengka. Beberapa korban yang sudah sadar tertipu kemudian menunjuk kuasa hukum dan sedang mempersiapkan laporan ke pihak berwajib.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap tawaran ibadah umroh gratis yang tidak jelas asal-usulnya, terutama yang mengatasnamakan pejabat negara atau pemerintah daerah tanpa bukti resmi.
Masyarakat diimbau untuk melakukan verifikasi langsung ke Kementerian Agama atau biro perjalanan umroh resmi sebelum melakukan pembayaran apapun.
Penipuan seperti ini tidak hanya merugikan materi, tapi juga menghancurkan kepercayaan dan harapan banyak orang yang ingin menunaikan ibadah suci.
(red)