20 Tahun Menunggu, 40 Meter Harapan: Jembatan Cipedes - Cipakem Akhirnya Berdiri!
Cipedes, KuninganSatu.com - Setelah puluhan tahun menantang derasnya arus Sungai Srigading demi aktivitas harian, warga Desa Cipedes (Kecamatan Ciniru) dan Desa Cipakem (Kecamatan Maleber) kini bisa bernapas lega. Sebuah jembatan gantung permanen akhirnya berdiri kokoh dan diresmikan langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, pada Selasa (3/6/2025).
Jembatan yang membentang sepanjang 40 meter dengan lebar 1,2 meter itu menjadi penghubung vital antara dua desa yang selama ini dipisahkan oleh alam. Bukan sekadar infrastruktur, jembatan ini adalah simbol harapan dan perjuangan warga selama lebih dari dua dekade.
"Alhamdulillah, jembatan ini selesai tepat waktu. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi tentang gotong royong, tentang masa depan anak-anak kita, dan tentang rasa saling peduli antarwarga," ungkap Bupati Dian dalam sambutannya yang penuh haru.
Pembangunan jembatan yang dinamai Jembatan Swadaya Simon ini merupakan hasil kolaborasi luar biasa antara Pemerintah Kabupaten Kuningan, Yayasan Harmoni Nusa, Yayasan 10.11 Putra Peduli, dan tentu saja semangat gotong royong warga setempat.
Perjalanan mewujudkan jembatan ini tidak mudah. Sejak awal, warga turun langsung ke lapangan membawa pasir, batu, bahkan menyeberangi sungai untuk ikut menyelesaikan pembangunan. Koh Apo, perwakilan Yayasan 10.11 Putra Peduli, pun menyampaikan rasa kagumnya.
“Luar biasa semangat warga. Bahkan ibu-ibu lansia ikut turun ke sungai, membantu semampunya. Ini adalah potret nyata kemanusiaan dan kepedulian,” ujarnya.
Kepala Desa Cipakem, yang hadir dalam peresmian, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Ini bukan cuma soal jembatan, ini tentang keselamatan anak-anak kami yang setiap hari harus berangkat sekolah. Alhamdulillah, penantian 20 tahun itu kini terbayar lunas,” tuturnya.
Suasana di sekitar jembatan dipenuhi haru dan kegembiraan. Eti (60), seorang warga Dusun Seklok yang ikut membantu pembangunan sejak awal, mengaku sangat bersyukur.
“Saya senang sekali. Sekarang nggak perlu takut lagi kalau mau menyeberang, apalagi pas musim hujan. Haturnuhun Pak Bupati dan para donatur,” ucapnya sambil tersenyum.
Bupati Dian yang dikenal responsif dan dekat dengan masyarakat, sebelumnya sempat meninjau langsung lokasi proyek pada April 2025. Ia memastikan pembangunan rampung sebelum Idul Adha, dan janji itu kini telah ditepati.
Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan ini menjadi pengikat sosial, ekonomi, dan hati antarwarga dua desa. Sebuah awal baru yang lahir dari kerja bersama dan cinta pada kampung halaman.
(red)